Jumat, 18 Juli 2008

Nganggur?

Assalamu'alaikum!

Well...

Setiap kali lewat kampus di daerah Bulaksumur Yk, aku teringat waktu diluluskan oleh para petinggi kampus yang tercinta. Bangga sejenak, tapi seperti ada ruang kosong di dada ini mengingat apa yang harus dilakukan setelah kuliah. Cari kerja? Pastilah... Tapi pantas diin
gat, nggak semua orang seberuntung si A atau si B, yang begitu lulus kayak ndak ada halangan, lancaaar saja mencari pekerjaan! Ada keinginan besar untuk bisa berbuat banyak buat orang tua dan lingkungan, tapi setiap kali mencoba bertarung bersama ribuan orang pencari kerja, biasanya - terus tidak diterima pada posisi yang dipertaruhkan tersebut. Meski seringkali gagal, memang sudah seharusnya ndak boleh jera untuk terus mencoba, termasuk mencoba dengan jalan yang lain...
Beberapa waktu yang lalu pas nonton berita sore, masyaallah... untuk Jogja saja penganggurannya saja sudah melampaui batas normal! Apalagi secara nasional, yang konon kabarnya, pengangguran terbuka di Indonesia jumlahnya separuh dari penduduk Malaysia!
Kalau dulu sarjana muda (A.Md) sudah diagung-agungkan calon mertua, tapi sekarang puluhan ribu sarjana (S1) masih bingung cari kerja
! Jangankan dibanggakan calon mertua, saya yakin - calon mertua juga bakal mikir 3-4 kali untuk menjatuhkan keputusan bahwa anaknya boleh dipinang oleh seorang pengangguran to?
Masalah pengangguran ini tampaknya sudah menjadi biasa ditelinga kita, tapi kalau tidak segera diatasi bersama, wuihh...akibatnya bisa mengerikan. Bayangkan saja, pengangguran terbuka di Indonesia tahun 2008 (data dari Antara) yang katanya turun, tetap saja jumlahnya lebih dari 10 juta orang - yang kesemuanya butuh makan - merupakan pemborosan yang luar biasa.
Sekali lagi, kalau tidak segera diselesaikan masalahnya, lambat laun bisa menjadi bom waktu yang bakal merugikan bangsa ini. Bukan mengada-ada, contoh yang juga pernah dialami bangsa ini terkait masalah serupa di tahun 60an adalah mudahnya ideologi komunis masuk kepada penduduk, karena kondisi kemiskinan saat itu sudah sangat memprihatinkan. Apa ya mau kejadian seperti itu terulang lagi?
Banyak pakar yang sudah mengupas solusi bersama bagaimana cara mengatasi pengangguran yang ada. Satu kata yang sering muncul sebagai solusi yaitu memotivasi orang untuk berwirausaha. Banyak pula masalah yang timbul kemudian, dan yang paling jadi promadona masalah adalah 1). tidak adanya kemauan para 'job seeker' untuk terjun dibidang ini, 2). Ada kamauan tapi ndak punya modal, 3) Bingung mau memulai dari mana, dan sebagainya.
Saya rasa, para sarjana tersebut memiliki potensi besar untuk berkembang dan maju, tinggal bagaimana mereka memulainya saja. Asal tidak sungkan untuk maju dan tak perlu malu, banyak pengusaha muda yang sukses lantaran mereka berani mengembangkan ide kreatif mereka, baik berusaha dalam kerja konvensional, bisnis jaringan maupun bisnis online di dunia maya.
Jadi, saatnya kita bergerak!

1 komentar:

Butterfly and Hurricane mengatakan...

Kayaknya saya kenal dengan akhi ini?
pernah liat dimana ya?