Kamis, 21 Agustus 2008

Persiapan Ramadhan?




Assalamu'alaikum...

Wah, ndak terasa kita sudah berjumpa lagi dengan puasa Ramadhan!
Sebagian dari kita pasti ada yang senang dengan datangnya 'tamu' yang satu ini, namun ada pula yang bersedih hati akan kehadirannya. Itu hanya pribadi kita sendiri yang tahu alasannya ^_^

Ngomong soal Ramadhan, biasanya 'dua kubu' organisasi Islam terbesar di Indonesia (baca: NU dan Muhammadiyah) biasanya mempunyai cara perhitungan sendiri mengenai kapan awal dan berakhirnya Ramadhan. Yang satu menggunakan Hisab dan yang lain lebih manteb pakai Rukyat. Mungkin sebagian dari kita ada yang bingung, mengapa yang diributkan hampir selalu seputar bulan Ramadhan dan Syawal, dan setahu saya, mereka ndak pernah ribut tentang tanggal pelaksanaan wukuf di Arafah atau kapan pelaksanaan solat Iedul Adha. Sepertinya mereka ikuuut...saja sama tanggal yang diberikan pemerintah Arab ^_^. Namun begitu mendekati Ramadhan, hampir dapat dipastikan ada 'geseh' dalam memulai maupun mengakhiri ibadah puasa ini. Masalah ini sepertinya tidak akan selesai begitu saja jika tidak ada yang mengalah ^_^, ini serupa komentar seseorang dalam blog yang mengkritisi pembenaran Rukyat sebagai satu-satunya cara yang patut diakui?

Sebenarnya bukan itu yang ingin saya bahas disini...

Apa dan bagaimana persiapan yang harus kita cukupi menjelang datangnya bulan Ramadhan, sebenarnya sudah harus kita sempurnakan jauh-jauh hari. Hal ini penting artinya karena ketika ramadhan tiba, kondisi hati dan raga kita siap untuk menyambut seruan ketaatan selama sebulan penuh, yang nantinya dapat memacu ibadah kita untuk terus pada posisi prima, setahun setelah Ramadhan tahun ini selesai.

Berikut saya kutip tulisan dari adek-adek
, yang membahas tentang persiapan apa saja yang semestinya kita lakukan begitu akan datang tamu kita yang satu ini.

"Tentunya ada diantara Sahabat yang merasa kebingungan, mengenai apa-apa saja yang harus dan perlu dipersiapkan menjelang bulan Ramadhan. Untuk itu, bisa diterapkan persiapan- persiapan berikut ini :
> Pertama, I'dad Ruhi Imani, yakni persiapan ruh keimanan.
Orang-orang orang yang saleh biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin sebelum datang Ramadhan. Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan Sya'ban. Biasanya mereka berdoa :
"Ya Allah, berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan."
Dalam rangka persiapan ruh keimanan itu, dalam surah At-Taubah Allah melarang kita melakukan berbagai maksiat dan kedzhaliman sejak bulan Rajab. Tapi bukan berarti di bulan lain dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan,bulan
Rajab dan Sya'ban adalah masa pemanasan (warming up), sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu bak sudah terbiasa.
> Kedua, adalah I'dad Jasadi, yakni persiapan fisik.
Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan Rajab Rasulullah dan para sahabat membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an,
biasa bangun malam (qiyamul-lail), dan meningkatkan aktivitas saat berkecimpung dalam gerak dinamika masyarakat.
> Ketiga, adalah I'dad Maliyah, yakni persiapan harta.
Jangan salah faham, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini. Memersiapkan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhan-pun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.
> Keempat, adalah I'dad Fikri wa Ilmi, yakni persiapan intelektual dan keilmuan.
Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan dan tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, selama Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan berbagaijenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, juga penting untuk dipersiapkan.
Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya,sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita lalui. Amin".

Tidak ada komentar: